Minggu, 07 November 2010

Profil Diri






Profil Diri
     Aku berpikir sejenak  apa yang akan aku ungkapkan lewat tulisan ini. Begitu banyak  dan begitu panjang waktu yang telah dijalani dan akan terus aku jalani sampai mata ini tidak dapat membuka dan  jantung pun terhenti  untuk selamanya. Semua memori yang terekam dalam ingatan begitu banyak, tetapi aku mencoba memulai menuangkannya dengan seseringkali memejamkan kedua mata untuk kembali mengingat kenangan yang sudah terlewatkan. Terlintas berpikir untuk mencari sebuah bukti yang dapat memberitahukan tentang diriku.
     Aku buka sebuah tas kulit berwarna cokelat yang  letaknya selalu berada disamping bawah tempat papa dan mama melepas rasa kantuk dan lelah. Tas kulit itu berisikan semua file penting mengenai anggota keluarga. File-file penting itu diantaranya ada Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan Ijazah Pendidikan semua anggota keluarga terkumpul menjadi satu didalam tas kulit berwarna cokelat itu. Aku pun mencari berkas yang mengatas namakan diriku, dan aku temukan juga berkas itu. Banyak sekali yang aku temukan didalamnya seperti Akta Kelahiran, Ijazah Pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Ijazah Diploma Tiga yang baru aku dapatkan sebelum melanjutkan ke Program Sarjana ini.
     Ada sebuah berkas, dimana aku menemukan sebuah lembar kertas yang sudah usang dimakan waktu. Kertas itu adalah Surat Keterangan Kelahiran. Didalam surat itu berisikan bahwa telah lahir anak laki-laki dari Nyonya Nani Srinurmulyani dan Tuan Moh.Daud Barutu pada Hari Rabu Tanggal 26-8-1987 Jam 10:20 dengan data Panjang 48 cm dan Berat 2800 gram. Sungguh kecil dan ringan sekali waktu itu dibandingkan dengan aku yang sekarang memiliki Panjang 172 cm dan Berat 56 kg. Aku perkenalkan kembali siapa aku ini. Nama aku adalah Ade Dirga Saputra, anak kelima dari lima bersaudara. Aku lahir 23 tahun yang lalu tepatnya 26 Agustus 1987. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Abang adalah sebutan kakak dalam keluarga, abang aku yang pertama bernama Yerich Mohda. Kata papa nama Mohda itu merupakan singkatan dari Mohammad Daud yaitu namanya papa. Abang pertama aku ini sekarang menetap di Medan karena pekerjaan dia berada disana di Kantor Kejaksaan Tinggi Medan. Abang aku yang kedua bernama Moh.Dasri As’sady. Nama dasri, kata papa adalah singkatan dari gabungan nama Daud dan Srinurmulyani yang merupakan nama papa dan mama. Ada hal yang unik dalam  kandungan abang aku yang kedua, sebab abang aku yang kedua ini berada didalam kandungan mama selama 12 (Dua Belas) bulan atau setahun. Abang aku ketiga bernama Saiful Ramdhani barutu, abang aku ini satu-satunya yang memakai nama marga dibelakangnya. Katanya papa sih waktu nama dia dibuat orang catatan sipilnya tidak tahu kalau nama barutu itu adalah nama marga, karena waktu abang aku pertama dan kedua akan memakai nama marga dibelakangnya tidak diperbolehkan karena adanya peraturan yang melarang penggunaan nama marga pada waktu itu. Abang keempat aku bernama Moh.Haekal Brada. Ada hal yang lucu ketika waktu kecilnya. Kata mama saat usianya berumur 15 bulan dia pernah menangis selama 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) malam tidak berhenti. Sudah banyak dilakukan cara dari dibawa ke dokter sampai ke orang pintar (Pak Haji) tetapi tidak apa-apa katanya (kata dokter). Tetapi berbeda dengan jawaban pak Haji yang bilang bahwa abang aku ini sedang ada yang mengikuti katanya nenek moyang dari Opung (sebutan kakek) aku. Ketika malam ketujuh, mungkin karena papa aku sudah pusing tidak tahan mendengar tangisan dia, lalu papa menendang dia dari atas tempat tidur dengan ketinggian 45 cm, dan dia terjatuh dari atas tempat tidur itu dengan seketika dia terdiam dan tidak menangis lagi, sampai papa dan mama terheran melihat kejadian ini.  
     Aku mengakui bahwa keluarga aku adalah keluarga yang keras dalam arti mungkin dari volume suara ataupun watak, mungkin semua itu berasal dari adat keluarga papa yang berbeda sekali dengan lembutnya adat keluarga mama. Papa adalah sebutan aku kepada bapak, beliau adalah asli orang Pakpak Dairi yang merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara, Dan Mama adalah sebutan aku kepada ibu, beliau adalah asli orang Sunda. Aku memiliki sifat buruk seperti keras kepala dan egois, mungkin sifat itu merupakan turunan yang aku dapat dari keluarga papa. Semua abang-abang aku juga memiliki sifat keras kepala ini, tetapi sepertinya akulah yang paling keras kepalanya dibandingkan yang lain. Mungkin ibarat kata kalau penyakit kanker sudah stadium 4 (empat). Teman-teman banyak sekali yang tidak menyangka bahwa aku ini orang batak, mungkin karena fisik atau wajah aku yang tidak mirip orang batak melainkan seperti orang China. Aku ini tinggi, putih, dan kurus.
     Aku punya cerita berbicara soal kurus, aku jadi teringat panggilan sewaktu kecil dahulu, karena terlalu kurusnya aku dibandingkan dengan abang- abang aku, maka aku dipanggil dengan nama Tile. Kenapa aku dipanggil Tile, itu katanya tubuh yang aku miliki sama seperti aktor Almarhum Pak Tile yang terkenal itu. Aku tidak tahu apa ini anugerah ataupun kutukan buat aku, karena semua abang-abang aku gemuk, kenapa hanya aku yang tidak gemuk dan kapankah aku akan gemuk (itu yang sering aku tanyakan pada diriku). Sudah banyak cara yang aku lakukan supaya gemuk mulai dari olahraga, banyak minum susu, makan buah bahkan minum multivitamin, tetapi semua itu hasilnya sia-sia saja. Jika memang aku tidak diberikan kegemukan sama ALLAH SWT yang terpenting aku selalu diberi kesehatan oleh NYA.
     Berbicara soal kesehatan, teringat cerita mama yang bilang ketika umur aku 2 tahun, aku pernah sakit batuk selama 100 hari. Aku bertanya kepada mama, kenapa aku bisa mengalami sakit batuk selama itu? Dan kenapa tidak dibawa ke dokter? (Tanya aku pada mama). (mama pun menjawab) Waktu itu kamu memakan es krim yang diberikan oleh tetangga ketika kamu bermain kerumahnya dan sudah banyak dokter yang didatangi tetapi tidak satupun dari mereka yang dapat menyembuhkan kamu (jawab mama), memang dokter yang sering mengobati aku ketika aku sakit adalah Dr. Ilham, tetapi dokter ini sedang pergi haji waktu itu. Jadi Orangtua aku menunggu sampai dokter itu pulang dari pergi hajinya. Dan ketika dokter itu telah pulang dan mulai praktek lagi aku dibawa berobat kepadanya dalam waktu satu malam aku sembuh. Sungguh hebat, apa benar ya kalau dokter itu memang harus cocok-cocokan mengobati dengan pasiennya.
     Didalam dunia pendidikan atau bangku sekolahan, aku cukup siswa yang berprestasi. Buktinya saja lumayan banyak piagam penghargaan yang aku dapat selama belajar dibangku sekolahan. Aku pernah dibelikan sebuah sepeda sebagai hadiah karena juara kelas ketika aku kelas 1 SD (betapa senangnya diriku waktu itu mendapatkan hadiah pertamaku). Tetapi aku juga pernah mendapatkan kesedihan ketika aku dimarahi dan dihukum tidak boleh keluar rumah selama 1 (satu) minggu sama papa karena mendapatkan juara 3 waktu aku duduk dikelas 5 (lima) SD (sedih sekali hati ini, karena waktu itu libur sekolah tetapi tidak boleh keluar rumah). Ketika aku masuk ke bangku SMP aku diterima di SMP Negeri 4 Bekasi, kenapa aku memilih di sekolah ini, karena letaknya dekat dengan rumah. Dengan berjalan kaki 100 meter aku sudah sampai. Aku di SMP tetap mendapatkan peringkat kelas walaupun hanya  masuk 7 besar tetapi sangat membanggakan. Sejak mulai duduk dibangku SMP, papa sudah tidak pernah lagi menghukum walaupun aku tidak mendapatkan juara kelas, mungkin papa sudah sadar jika memang salah dengan memberikan hukuman jika aku tidak juara kelas lagi. Melainkan papa selalu bilang ayo lebih giat lagi belajarnya demi cita-cita kamu (ucap papa padaku). 
     Setelah lulus di bangku SMP, aku melanjutkan ke bangku SMA. Karena nilai UAN aku kecil waktu lulus SMP, jadi target SMA Negeri 1 Bekasi pun musnah dan pupus. Aku akhirnya hanya dapat diterima di SMA Negeri 10 Bekasi di Harapan Indah. Walaupun Sekolah aku sama-sama ada angka satunya dengan sekolah yang aku idamkan, tetapi sekolah aku ada buntut angka 0 (Nol) dibelakangnya. Bagaimanapun juga sekolah aku SMA Negeri 10 Bekasi waktu itu berada pada peringkat 5 SMA Negeri terbaik Kota Bekasi. Masuk di bangku SMA, Alhamdulillah bahwa aku masih mendapatkan prestasi. Walaupun selalu masuk 10 besar dari kelas 1 sampai kelas 3, tetap harus semangat. Ketika kelas 3 SMA aku masuk program IPS, target nya masuk IPA tetapi dikarenakan nilai pelajaran Kimia dan Matematika kurang baik jadinya tidak dapat memilih program IPA. Tiga tahun tidak berasa dibangku SMA yang penuh dengan masa-masa indah pertemanan, padahal seperti kemarin lusa aku baru masuk ke SMA Negeri 10 Bekasi ini.
     Aku lulus SMA pada tahun 2005 dan melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma Angkatan 2005. Keinginan sekali masuk salah satu Universitas Negeri tetapi belum rejeki (seperti lagu Bondan & fade2black: Ya Sudahlah). Akhirnya aku masuk di Universitas Gunadarma mengambil jurusan Manajemen Informatika/ D3 Fakultas Ilmu Komputer yang sebelumnya telah aku selesaikan sebelum aku melanjutkan ke Sistem Informasi/ S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma. Sampai saatnya tulisan ini aku buat kesibukan aku masih kuliah. Mungkin cerita perkenalan yang aku buat mengenai diriku hanya sebatas ini. Banyak kekurangan dan kemunduran dalam hidup yang aku jalani. Semua ini merupakan jalan yang telah ALLAH SWT rencanakan buat aku. Terpenting sekarang buat aku adalah maju terus pantang mundur dan jangan pernah melihat kebelakang tetapi perbaiki yang telah terjadi untuk masa yang akan datang. Mudah-mudahan dapat dijadikan sebuah bacaan yang mengasyikan dan lebih mengenal diriku. Aku ucapkan banyak terima kasih. (Eyang Ageng Sastranegara)

Nama     :  Ade Dirga Saputra
Npm      :  17109304
Kelas     :  5 KA22
Jurusan  :  Sistem Informasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar